Kamis, 11 Desember 2014

HewanKhasDariBoyolali

Kabupaten Boyolali (Latin:, Boyålali) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat administrasi berada di Kecamatan Boyolali, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kabupaten Surakarta,  Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan di utara; Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta  (Solo) di timur; Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan; serta Kabupaten Magelang dan kabuaten Semarang di barat. Kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya.

Sapi atau lembu adalah hewan ternak warga Boyolali , bahkan bila anda berkunjung ke Boyolali maka akan ditemukan banyak patung sapi. Penduduk setempat memanfaatkan ternak sapi untuk diproduksi susunya untuk dibuat aneka makanan yaitu: keripik/Kerupuk susu, tahu susu, pudding susu, bahkan di Boyolali sudah berdiri pabrik susu tepatnya di daerah Winong Baru. Untuk kulit , mereka memanfaatkannya untuk di olah menjadi kerupuk kerecek. di Boyolali juga terdapat beberapa pasar sapi, untuk harinya mereka biasa menggunakan hari jawa yaitu paing. Nah saat paing itu banyak orang beramai-ramai mengunjungi pasar untuk menjual dan membeli sapi, karena pada hari itulah banyak Blantik( penjual sapi) menginvestasikan uangnya untuk ternak sapi. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai pangan manusia. Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan,tanduk dan kotorannya juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai sebagai penggerak alat transportasi, pengolahan lahan tanam (bajak), dan alat industri lain (seperti peremas tebu). Karena banyak kegunaan ini, sapi telah menjadi bagian dari berbagai kebudayaan manusia sejak lama.

Kebanyakan sapi ternak merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal sebagai Auerochse atau Urochse (dibaca auerokse, bahasa Jeran  berarti "sapi kuno", nama ilmiah: Bos primigenius), yang sudah punah di Eropa sejak 1627. Namun, terdapat beberapa spesies sapi liar lain yang keturunannya didomestikasi, termasuk sapi yang juga diternakkan di Indonesia.



Kambing merupakan binatang mamalia yang berukuran sedang. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa.
Kambing merupakan hewan ternak yang khas dari Boyolali. Kambing banyak memiliki manfaat, selain daging, dan kulit. Tanduknya dapat digunakan untuk hiasan ruangan. Serta menghasilkan susu, susu dari kambing jenis Ettawa banyak dimanfaatkan untuk pengobatan alami . Karena kandungan vitamin dan nutrisinya, sudah banyak yang menjual susu kambing .Padahal awalnya susu kambing tidak begitu diminati karena baunya lebih amis dari susu sapi sekarang malah mendominasi di Boyolali
Kambing liar jantan  maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berambut lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.
Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan.
Kambing berbeda dengan domba.

Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. Ada yang mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tapi juga beracun dan mengakibatkan panas tinggi jika orang tak sengaja terkena patil tersebu
Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. Walaupun biasanya lele lebih kecil daripada gurami umumnya,namun ada beberapa jenis lele yang bisa mencapai panjang 1-1,5 m dan beratnya bisa mencapai lebih dari 2 kg,contohnya lele Wels dari Amerika.
Lele dikembangbiakkan di BOYOLALI untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya.
Kadangkala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.
Ikan Lele banyak di kembangkan di daerah Tegalrejo, Boyolali. bahkan mendapat julukan KAMPUNG LELE , dan ini cuplikan dari julukan tersebut :
Kampung lele adalah sebutan untuk desa Tegalrejo karena sebagian besar penduduk berprofesi sebagai pembudidaya lele. Awal mula kampung lele yaitu diawali oleh tiga orang petani desa Tegalrejo yaitu Sugiarno, Sugiardi, dan Darsino pada tahun 1990 bermula dari pekarangan rumah yang dijadikan sebagai usaha pembesaran budidaya lele. Usaha lele digunakan sebagai usaha sampingan dari usaha pokok bercocok tanam padi dan palawija. Masyarakat desa Tegalrejo menganggap usaha pembesaran budidaya lele tidak menguntungkan dan berisiko tinggi, tetapi Sugiarno, Sugiardi dan Darsino tetap menjalankan dan lebih berusaha untuk mengembangkan.
Usaha yang dijalankan Sugiarno, Sugiardi dan Darsino semakin berkembang dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan usaha pokok bercocok tanam padi dan palawija. Kondisi tersebut menjadi inspirasi masyarakat desa Tegalrejo bahwa usaha pembesaran lele lebih menguntungkan dan dapat dikembangkan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Tahun 1993 masyarakat Tegalrejo mulai mengikuti jejak Sugiarno, Sugiardi dan Darsino untuk membudidayakan lele. Berkembangnya usaha Pembesaran lele maka terbentuklah kelompok usaha budidaya lele yang berjumlah 16 orang dan kelompok tersebut bernama Bangkit Bangun Kelompok Ikan Tegalrejo.
Tahun 1998, usaha semakin berkembang, semakin luas kolam usaha budidaya lele dan jumlah anggota kelompok semakin banyak yang bergabung yaitu berjumlah 70 orang. Bertambahnya jumlah anggota kelompok, Darsino membuat struktur kelembagaan agar terkoordinir dengan baik.Darsino dan anggota masyarakat yang lain mengubah nama kelompok menjadi Karya Mina Utama, dimana karya berarti bekerja, mina berarti ikan dan utama adalah pokok.
Tahun 2006, kelompok Karya Mina Utama semakin maju dan dapat memproduksi lele sebesar 7 ton per hari sehingga pada tanggal 7 juni 2006 desa Tegalrejo didatangi oleh gebernur jawa tengah bapak Mardiayanto. Bapak Mardiyanto memberi nama pada desa Tegalrejo sebagai Kampung Lele.
Tahun demi tahun kampung lele semakin berkembang dengan berdirinya pengelolaan produk ikan lele yang terdiri dari abon lele, keripik ekor dan keripik sirip lele. Pada tanggal 20 februari 2007 kampung lele mendapat kunjungan dari presiden rebuplik Indonesia, bapak Susilo Bambang Yudoyono. Presiden memberikan penghargaan kepada Darsino selaku ketua kelompok mina karya utama yaitu satya lancana wira karya. Tahun 2009 menteri kelautan dan perikanan, Fadel Muhammad berkunjung dan memberikan perluasan kolam pada kampung lele untuk meningkatkan produksi olahan dan trobosan pasar sehingga dapat menjamin produksi pasar.

Bebek atau Itik adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam famili Anatidae. Bebek umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar berukuran lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan angsa berleher pendek, dan dapat ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut.
Bebek kadang-kadang disamakan dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh namun mirip dalam penampilan, misalnya loon, grebe, gallinue, dan coot.
Boyolali banyak ditemukan ternak bebek yang dipelihara di sawah untuk mendapatkan makanan. Selain itu banyak yang memproduksi telur untuk di buat telur asin.
Beberapa jenis bebek juga dapat melakukan kawin silang, namun menghasilkan keturunan yang steril dan tidak bisa memiliki keturunan.
Kandungan Gizi Pada Daging Bebek Taukah anda itik atau bebek, dan pernahkah merasakan dagingnya.? kalau pernah bagaimanakah rasanya. menurut saya daging bebek rasanya khas dari daging-daging yang lainya. selain rasanya yang enak juga mempunyai kandungan gizi yang sangat banyak dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. kandungan vitamin yang terdapat pada daging bebek tersebut sangat baik sekali, jadi jangan lupa ya 1 minggu sekali atau satu bualan sekali mengkonsumsi daging ini ya.., hehe.. gak wajib sih.., tapi coba aja enak kog..
  • Protein
    Seperti halnya unggas lainnya, daging bebek pun merupakan sumber protein hewani yang baik. Dalam tiap 100 gram daging bebek panggang tanpa kulit mengandung 23,5 gram protein atau mencukupi sekitar 47% kebutuhan protein harian Anda.
  • Lemak
    Daging bebek memiliki kandungan lemak sehat. Komposisi lemak pada daging bebek mengandung 35,7% lemak jenuh, 50,5% lemak tak jenuh tunggal (tinggi dalam asam linoleat) dan 13,7% lemak tak jenuh ganda (yang mengandung lemak esensial Omega 6 dan Omega 3). Jadi, selama dikonsumsi dalam jumlah secukupnya, daging bebek akan cukup memasok lemak sehat bagi tubuh Anda.
  • Kalori
    Dalam 3.5 oz (atau setara dengan satu ons) daging ayam segar bagian dada mengandung 172 kalori. Sedangkan daging bebek mengandung 211 kalori.
  • Mineral
    Daging bebek memiliki zat besi yang tinggi hingga mampu memenuhi sekitar 50% kebutuhan harian zat besi dalam tubuh orang dewasa. Sedangkan daging ayam hanya memenuhi sekitar 9% dari kebutuhan harian
kita. Zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin dan regenerasi sel darah merah. Zat fosfor juga diperlukan oleh tubuh untuk membantu pembentukan sel tulang dan gigi. Satu porsi daging ayam mampu memenuhi kebutuhan harian tubuh akan zat fosfor sebanyak 25% dan bebek memenuhi hingga 36% kebutuhan fosfor harian pada manusia dewasa. 
 
Jelok adalah desa di kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia.Jelok adalah sentra peternakan ayam ras petelur di Boyolali kurang lebih 24 kandangdengan total populasi 500 ribu ekor. Daerah pemasaran lokal Boyolali,Solo,Klaten,Semarang, dan Jakarta .
Kebutuhan daging ayam kampung dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Selain didasarkan rasa dan kualitas daging ayam kampung yang lebih gurih dengan tekstur daging yang lebih kenyal, tidak lembek akan meningkatkan cita rasa masakan ayam kampung, dari segi kesehatan pun lebih baik terutama kandungan protein daging ayam kampung yang lebih tinggi dibandingkan kolesterolnya. Hal ini menyebabkan ternak ayam kampung menjadi bisnis yang cukup potensial dan menjanjikan.
Untuk ternak ayam petelur ,biasannya setelah tidak dapat memproduksi telur lagi, peternak menjualnya ke pemotongan ayam . Selanjutnya dijual di pasaran yang sebagian ada warga yang membeli beberapa untuk dibuat abon. Selain itu bulu ayam dimanfaatkan oleh warga desa Ndawar,Boyolali untuk dibuat kemoceng. Desa Dawar merupakan salah satu desa pengrajin, dimana sepanjang jalan akan banyak ditemui toko-toko yang menjual peralatan rumah tangga yang dibuat sendiri dari hasil alam & industri . kerajinan tersebut diantaranya sapu, sulak, keset,dlln.
Itulah beberapa hewan khas Boyolali yang memiliki banyak manfaat untuk penduduknya, semoga informasi ini bermanfaat untuk semua pembaca blog saya ,, terimakasih sudah berkunjung !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar